Senin, 26 September 2016
MACAM-MACAM MAJAS PERBANDINGAN
Majas Perbandingan
Majas perbandingan adalah Kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Adapun dalam pemanfaatanya. majas perbandingan dibagi menjadi 8, yaitu:
1. Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
a) Hatinya lebut bagaikan salju.
b) Rupanya cantik laksana bidadari kahyangan .
2. Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.
Contoh:
a) Buku adalah Jendela Dunia
b) Istriku adalah Belahan Jiwaku
c) Rumahku Surgaku.
3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
a) Api itu melalap rumah warga.
b) hembusan angin dengan lembut menyapaku.
c) Lahar merapi itu terus meronta ingin keluar.
4. Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
a) Jangan sampai kita terjerat jebakan lintah darat itu
b) Dasar Lelaki hidung belang
c) Ia adalah kembang desa di kampung ini
6. Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
a) Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
b) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
c) Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
7. Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
- Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
- Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
8. Simile
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
TAJUK RENCANA
Dalam media cetak, seperto koran ataupun majalah (surat kabar) selalu kita dapati kolom khusus yang bertuliskan tajuk rencana. Sebenarnya apasih yang dimksud dengan tajuk rencana??? Apakah hanya terdapat pada surat kabar saja??? Kali ini kelasindonesia.com akan mengupas mengenai tajuk rencana serta ciri dan penjelasannya.
Tajuk rencana merupakan karya tulis semi ilmiah yang dibuat oleh pemimpin redaksi atau editor terhadap isu yang menjadi isu pokok yang dibahas dalam surat kabar tersebut. Tajuk rencana disebut juga editorial. Tulisan tajuk rencana berisi tulisan mengenai sudut pandang atau ulasan atau komentar editor terhadap isu yang sedang hangat atau berita utama pada surat kabar yang diterbitkan. Kenapa tajuk rencana disebut tuisan semi ilmiah, karena dalam tajuk rencana menyajikan fakta yang aktual yang benar-benar terjadi kemudian fakta tersebut ditanggapi oleh editor tentu dalam sudut pandangnya guna menginformasikan harapan kepada pembaca.
Tulisan tajuk rencana dpat dengann mudah dikenali karena memiliki ciri yang khas, antara lain:
a. Merupakan tulisan pendek
b. Tergolong prosa nonfiktif semi-ilmiah, karena isu-isu yang ada adalah isu faktual (nyata)
c. Hanya dimuat di surat kabar
d. Gaya bahasa yang formal
e. Tajuk recana berisi opini kepala redaksi surat kabar terhadap suatu isu yang sedang hot.
f. Tulisan tajuk rencana dmaksudnya untuk memberika pandangan kepada masyarakat serta bermaksud untuk mengajak masyarakat tertarik dengan isu yang sedang diperbincangkan.
Penulisan tajuk rencana memiliki beberapa tujuan, yaitu:
- Mengajak masyarakat (pembaca) untuk ikut berpikir dalam masalah (isu/topik) yang sedang hangat terjadi di kehidupan sekitar.
- Memberikan pandangan kepada masyarakat terhadap isu yang sedang berkembang
Dalam menulis tajuk rencana ada beberapa aturan yang harus dipatuhi, yaitu:
a. Data/informasi yang disajikan adalah fakta, real, apa adanya.
b. Penulis harus jujur dan mampu menganalisis isu yang sedang berkembang serta solusinya
c. Kesimpulan yang akan diputuskan harus bersifat objektif didasarka pada data-data yang formal
d. Tidak ingin mengambil keuntungan untuk pribadi dari masalah yang dibahas
e. Memverifikasi kesimpulan sebelum dipublish, hal ini untuk mengurangi kesalahpahaman.
f. Menanggapi perbedaan pendapat dengan santun.
Sebelum menulis tajuk rencana, penulis (ketua redaksi) harus memeperhatikan hal-hal berikut sebagai bahan pertimbangan materi tajuk rencana yang endak ditulis:
• Mengungkapkan peristiwa/isu/topik yang faktual (nyata)
• Matri bersifat menjelaskan, artinya materi yang disajikan menceritakan kronologi terjadinya peristiwa
• Tajuk rencana merupakan sebuah bujukan. Materi-materi yang disampaikan dalam tajuk rencana bersifat bujukan, agar masyarakat ikut terlibat dalam pemikiran yang sama untuk suatu isu.
• Materi tajuk dapat juga berupa pujian untuk memuji hasil kinerja seseorang, kelompok, atau pemerintah.
• Materi tajuk bersifat menghibur dengan selingan lelucon.
Seperti pada karya sastra formal lainnya, tajuk rencana yang merupakan tulisan semi-ilmiah memiliki beberapa aturan atau format yang hendak ditulis. Berikut penjelasannya:
1. Judul, terkait dengan topik/ isu yang hendak dibahas
2. Latar belakang. menjelaskan sepintas akan isu/ topik.
3. Tokoh. Mengungkapkan tokoh-tokoh yang terkait (opsional)
4. Masalah. Mengutarakan masalah yang terjadi dalam isu.
5. Peristiwa, hal-hal yang terjadi pada isu
6. Opini penulis terkait dengan isu tersebut
7. Saran terhadap permasalahan yang muncul pada isu tersebut
8. Kesimpulan, ringkasan dari pembahsan.
9. Anggota redaksi, mengenakan tim yang terlibat dalam pemberitaan dalam surat kabar.
Langganan:
Postingan (Atom)