Jumat, 22 Februari 2013
CTL (Contextual Teaching and Learning)
CTL
(Contextual Teaching and Learning)
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.
TUJUH KOMPONEN CTL
konstruktivisme (contructivism), menemukan (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya (authentic assessment).
Konstruktivisme
Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal
Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan
Inquiry
Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman
Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
Questioning
Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa
Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry
Learning Community
Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar
Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri
Tukar pengalaman
Berbagi ide
Modeling
Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar
Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya
AUTHENTIC ASSESSMENT
(PENILAIAN YANG SEBENARNYA)
Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa
Penilaian produk (kinerja)
Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual
Reflection
Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari
Mencatat apa yang telah dipelajari
Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok
Tujuh konsep utama pembelajaran kontekstual, yaitu:
a. Constructivisme
Belajar adalah proses aktif mengonstruksi pengetahuan dari abstraksi pengalaman alami maupun manusiawi, yang dilakukan secara pribadi dan sosial untuk mencari makna dengan memproses informasi sehingga dirasakan masuk akal sesuai dengan kerangka berpikir yang dimiliki
Belajar berarti menyediakan kondisi agar memungkinkan peserta didik membangun sendiri pengetahuannya
Kegiatan belajar dikemas menjadi proses mengonstruksi pengetahu-an, bukan menerima pengetahuan sehingga belajar dimulai dari apa yang diketahui peserta didik. Peserta didik menemukan ide dan pengetahuan (konsep, prinsip) baru, menerapkan ide-ide, kemudian peserta didik mencari strategi belajar yang efektif agar mencapai kompetensi dan memberikan kepuasan atas penemuannya itu.
b. Inquiry
Siklus inkuiri: observasi dimulai dengan bertanya, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, dan menarik simpulan.
Langkah-langkah inkuiri dengan merumuskan masalah, melakukan observasi, analisis data, kemudian mengomunikasikan hasilnya
c. Questioning
Berguna bagi guru untuk: mendorong, membimbing dan menilai peserta didik; menggali informasi tentang pemahaman, perhatian, dan pengetahuan peserta didik.
Berguna bagi peserta didik sebagai salah satu teknik dan strategi belajar.
d. Learning Community
Dilakukan melalui pembelajaran kolaboratif
Belajar dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil sehingga kemampuan sosial dan komunikasi berkembang
e. Modelling
Berguna sebagai contoh yang baik yang dapat ditiru oleh peserta didik seperti cara menggali informasi, demonstrasi, dan lain-lain.
Pemodelan dilakukan oleh guru (sebagai teladan), peserta didik, dan tokoh lain.
f. Reflection
Tentang cara berpikir apa yang baru dipelajari
Respon terhadap kejadian, aktivitas/pengetahuan yang baru
Hasil konstruksi pengetahuan yang baru
Bentuknya dapat berupa kesan, catatan atau hasil karya
g. Autentic Assesment
Menilai sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
Berlangsung selama proses secara terintegrasi
Dilakukan melalui berbagai cara (test dan non-test)
Alternative bentuk: kinerja, observasi, portofolio, dan/atau jurnal
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BERBASIS CTL
Kerjasama
Saling menunjang
Menyenangkan
Tidak membosankan
Belajar dengan bergairah
Pembelajaran terintegrasi
Menggunakan berbagai sumber
Siswa aktif
Sharing dengan teman
Siswa kritis, guru kreatif
Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor dll
Laporan kepada orang tua bukan hanya raport, tetapi hasil karya siswa, laporan hasil praktikum, karangan siswa dll.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
1). merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental siswa (developmentally appropriate)
2). membentuk group belajar yang saling ketergantungan (interdependent learning group)
3). Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri (self regulated learning) yang mempunyai karakteristik : kesadaran berfikir, penggunaan strategi, dan motivasi berkelanjutan.
4). Mempertimbangkan keragaman siswa (disversity of student)
5). Memperhatikan multi-intelegensi siswa (mltiple intelligences), spasial-verbal, linguistic-verbal, interpersonal, musikal ritmik, naturalis, badan-kinestetika, intrapersonal, dan logismatematis. (Gardner, 1993)
6). Menggunakan teknik-teknik bertanya yang meningkatkan pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah dan keterampilan berfikir tingkat tinggi.
7). Menerapkan penilaian autentik (authentic assessment).
Penilaian
Penilaian dilakukan dengan menggunakan penilaian authentik, yang mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1). Penilaian dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung
2). Menggunakan penilaian formatif maupun sumatif
3). Mengukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta
4). Berkesinambungan
5). Terintegrasi
6). Digunakan sebagai umpan balik.
Hal-hal yang digunakan sebagai dasar penilaian prestasi siswa meliputi :
1). Penilaian kinerja (performance assessment)
2). Observasi Sistematik (Systematic observation)
3). Portofolio (portofolio)
4). Jurnal Sain (Journal)
5). Penilaian mencakup umpan balik dan berbagai bentuk refleksi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar