Setiap orang tentu mempunyai pengalaman, pengalaman itu mungkin pengalaman yang menggembirakan, menyedihkan, menggelikan, atau menakutkan. Pengalaman adalah guru yang terbaik dan kita dapat belajar dari pengalaman. Pengalaman adalah segala sesuatu yang kamu lihat, amati, teliti, dengar, dan sebagainya. Coba, kamu ceritakan pengalamanmu yang mengesankan!
Pengalaman pribadi adalah peristiwa yang pernah dialami diri sendiri. Pengalaman pribadi yang mengesankan adalah peristiwa yang pernah dialami diri sendiri dan sulit dilupakan.
Tidak ada pengalaman yang sia-sia. Ada pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Ini berarti kita dapat belajar dari pengalaman, baik pengalaman yang kita alami sendiri maupun pengalaman orang lain. Agar kamu dapat menceritakan pengalamanmu yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan ungkapan peribahasa yang menarik, kamu akan melakukan serangkaian aktivitas berikut:
(1) mengamati contoh pengalaman yang mengesankan,
(2) menemukan ciri pengalaman yang mengesankan,
(3) memilih pengalamanmu yang paling mengesankan untuk kamu ceritakan,
(4) membuat kerangka cerita, dan
(5) menyampaikan cerita yang telah kamu susun kerangkanya tersebut secara lisan dengan memberdayakan ungkapan/peribahasa.
Tanggapan kamu terhadap penyampaian cerita pengalaman harus meliputi hal-hal berikut.
1. Kesesuaian isi dengan pokok-pokok pengalaman.
2. Pelafalan kata.
3. Intonasi, yaitu pengaturan tinggi rendah suara dan cepat lambatnya cerita.
1. Memilih Pengalaman yang Berkesan
Bagaimanakah cara membuat orang lain terkesan dengan cerita pengalamanmu?
a. Ingat-ingatlah pengalamanmu yang menurutmu menarik dan tidak terlupakan, misalnya:
1) Pengalaman menggelikan
Pada waktu peringatan hari Kartini di sekolah, ada seorang teman yang kondenya terlepas dan menggelinding. Teman tersebut kemudian mengejar kondenya sambil menaikkan kain jaritnya.
2) Pengalaman konyol
Saat kamu berulang tahun, pamanmu memberikan hadiah berupa satu buah cabe yang dimasukkan dalam kardus besar dan dibungkus dengan rapi.
3) Pengalaman menyenangkan
Ketika ulangan bahasa Indonesia, kamu merasa tidak bias mengerjakan soal-soal yang diberikan, tetapi ketika hasil ulangan dibagikan kamu mendapat nilai bagus.
b. Memilih salah satu pengalaman yang menurutmu sangat menarik.
c. Kembangkanlah pengalamanmu menjadi cerita yang sangat menarik.
Kamu pasti mempunyai segudang pengalaman. Berikut ini merupakan contoh pengalaman-pengalaman yang mungkin saja kamu alami.
a. Hari pertama masuk sekolah baru.
b. Berlibur di rumah kakek-nenek.
c. Adik kecil baru lahir.
d. Sahabatku meninggal dunia.
e. Kehilangan dompet di bioskop.
Dari kelima contoh pengalaman di atas, bisa saja pengalaman ketiga, yaitu adik kecil baru lahir merupakan pengalaman yang paling mengesankan bagimu. Pengalaman itu mengesankan karena kehadiran seorang adik membuat rumahmu menjadi kian semarak
Pengalaman (1)
Masangin
Pada liburan lalu, aku pergi ke Yogyakarta. Suatu sore, aku pergi ke Alun- Alun Kidul yang berada di selatan keraton Yogyakarta. Di sana ada permainan yang terkenal. Masangin, namanya. Dalam permainan itu, kita harus masuk di antara dua pohon beringin. Banyak orang yang mencoba permainan tersebut. Akan tetapi, tidak semua orang dapat melakukannya. Hal ini karena saat melalui dua pohon tersebut, mata kita harus ditutup kain. Kita bisa menyewa kain itu seharga Rp3.000,00.
Berkali-kali aku mencoba, tetapi aku gagal. Esoknya aku kembali lagi dan mencobanya lagi. Mamaku juga mencoba lagi, tetapi gagal. Akhirnya, aku berhasil, tetapi saat melewati dua pohon tersebut kakiku tersandung akar pohon beringin. Aduh..., sakitnya kakiku!
Pengalaman : Khilda Azka Krisnani
Sumber : tabloid anak Yunior, edisi 25
Tahun Ke-8, 5 Agustus 2009
Salah Sepatu
Kemarin aku disuruh ibu mencuci sepatu. Aku mencuci sepatu ayah, ibu, adik, dan sepatuku juga. Kebetulan sepatuku dan sepatu adikku sama model dan warnanya, hanya ukurannya yang berbeda sedikit. Keesokan harinya, aku bangun agak kesiangan. Segera aku mandi, sarapan, dan berangkat ke sekolah. Sesampai di sekolah, aku merasa sepatu yang aku pakai agak sesak. Aku baru menyadarinya ketika pulang sekolah. Waktu itu adikku bercerita kalau ia memakai sepatu kebesaran. Oh, ternyata sepatu kami tertukar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar